Batubara, SUN -
Pemerintah Kabupaten Batubara meminta Satuan Mahasiswa Ikatan Pemuda
Karya (SATMA IPK) Batubara, untuk menjaga kekondusifan dan keamanan di
Batubara, ditengah gonjang ganjingnya iklim perpolitikan di Batubara.
Hal ini dikatakan Plt Bupati Batubara Hary Nugroho
melalui Kadis Pendidikan Drs Darwis M, Si, pada sambutannya diacara
pelantikan Satma IPK Batubara, yang berlangsung dilapangan futsal pesona
Bahari, Minggu lalu. Menurutnya pembangunan tidak akan dapat berjalan lancar,
apabila tidak didukung oleh kekondusifan dan keamanan di Batubara, "jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK)
Batubara Basri Saragih SE, mengingatkan ketua Satuan Mahasiswa (Satma) IPK Iskandar
Zulkarnain ST, adalah seorang nahkoda kapal, yang membawa kapal berlayar kelaut
lepas.Dimana kapal tersebut akan berlayar jadi kalau tidak hati-hati,
maka kapal besar ini akan tenggelam, "cetus Basri Seragih SE.
Dia berharap, agar ketua Satma IPK dapat mejaga
nama baik organisasi, IPK adalah orgnisasi besar, jangan IPK dijadikan alat
untuk menakuti-nakuti dinas, saya tidak setuju itu. Tegas Basri.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari
berbagai perwakilan IPK Kabupaten/Kota diantaranya Asahan, Siantar, Binjai,
Tebing Tinggi, Medan, serta tamu undangan yaitu Ketua PK KNPI Tanjung Tiram,
dan ketua Dewan Penesehat IPK Drs Darwis M, Si.
Ketua Satma IPK Batubara Iskandar Zulkarnain menegaskan
kepada seluru jajarannya agar bersifat seperti seorang intlektual sejati,
karena sejatinya Satma IPK diisi oleh orang-orang yang memiliki intlektual yang
cukul tinggi, ditengah-tangah masyarakat.
"Jangan sampai, mahasiswa dicap sebagai tukang demo,
mahasiswa harus mampu mengambil peran yang lebih penting dalam membantu
pemerintah, untuk membangun Batubara yang jauh lebih baik lagi, tanpa
mengurangi fungsi kontrol.
Dan peran pemuda, ditengah masyarakat
sangat diharapkan, karena sepanjang sejarah berjalannya negeri ini,
pemudalah yang menjadi garda terdepan dalam hal, menentukan kebijakan penting
dinegeri, seperti pada tahun 1998, dimana mahasiswa tumpah ruwa dijalan,
menuntut sebuah reformasi, dimana proses demokrasi itu dapat kita rasakan
sekarang ini. "cetusnya. (M.Has)
Post A Comment:
0 comments: