Gubsu : Satukan Tekad Good Governance Dengan Good Media Dan Good People

Share it:

Medan, SUN – Gubernur Provinsi Sumatera Utara DR. Ir. HT Erry Nuradi, MSi mengharapkan berbagai pihak, mari satukan tekad wujudkan Good Governance dengan Good Media dan Good People. Media massa jelas Erry, memiliki peran penting dan kontribusi bagi pembentukan karakter yaitu seperti kejujuran, beri masukan dan ide, serta menolong, termasuk mengingatkan/kritisi secara objektif dan professional dengan mengedepankan kebenaran, menegakan keadilan dan bertanggungjawab sebagai Pers Pancasilais Sejati.
            Era sekarang ini kita dituntut jadi good governance. Demikian juga media harus good media dan masyarakat pun juga good people itu baru selaras, senasip dan sepenanggungan dalam hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, jelas gubernur. Pemilik dan pengelola media massa dan wartawan wajib memiliki dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, jelas Gubsu Erry pada pembukaan seminar informasi actual media massa vs media social yang dimotori Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu di Hotel Four Point, Jumat (27/10). Dalam acara itu turut hadir, selain Kabiro Humas dan Protokolan, Iliyas Sitorus, Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Adi Prasetyo, para pemapar materi, dosen pasca sarjana UI, Dr Irwansyah S.Sos, MA dan J Anto.
            Pada pertemuan itu, Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Adi Prasetyo mengatakan, Indonesia terbanyak memiliki media massa. Sekarang ini sudah sekitar 2000 media cetak, tapi baru 321 media cetak memenuhi syarat jadi media professional. Sekarang ini Dewan Pers terus melakukan verifikasi pada media lainnya. Sementara media online di Indonesia jumlahnya cukup banyak 43.300, tapi yang tercacat sebagai media professional hanya 168 saja.
            Lanjut Ketua Dewan Pers memaparkan, produk Pers adalah berita, sementara media social hanya berupa informasi saja. Produk Pers memiliki batasan sesuai Kode Etik Jurnalistik. Sedangkan informasi dari social media tidak ada batasan. Identitas produk Pers melalui media massa cetak dan elektronik berbadan hukum, ada penanggungjawab dan alamat kantor redaksinya jelas ada. Sedangkan indentitas medsos kadang tidak jelas dan bisa dipalsukan. Sumber informasi yang digunakan bisa resmi, tapi kebanyakan juga hasil rekayasa. Terbukti selama ini, informasi hoax yang gencar dari media social bisa menenggelamkan fakta, jelas Ketua Dewan Pers memaparkan keberadaan Pers Media Cetak dan Elektronik dengan media social. ( Tim PERS SUN )
Share it:

Berita

Hot News

Post A Comment:

0 comments: